Hilang Baperan
Datang Transferan
Coach Imank Alisandra
, CT.PS, CT.HLC
Transferan = Rezeki
Mengolah Rasa
Jadi, apa sih rasa itu? Sesuatu yang dirasakan.
Kebanyakan dari kita, sering terjebak disini. Terpuruk dan
terlena dengan segala perasaan yang ada.
Terus, apakah wajar kalo kita merasakan segala macam
perasaan itu? Sedih, kecewa, malas, galau, emosi, marah? Wajar koq.
Itu sesuai dengan arti kata manusia itu sendiri.
Manusia = manungsa, atau manunggaling rasa. Artinya
berkumpulnya banyak rasa/perasaan.
Jadi, ketika ada perasaan-perasaan itu, wajar koq.
Yang gak wajar itu ketika terpuruk dan terlena dengan
perasaan yang ada.
Terus, bagaimana jika perasaan itu datang?
Terima saja, jangan dipaksa untuk dihilangkan.
Karena semakin kita berusaha menghilangkan, malah akan
semakin kuat. Jadi, terima perasaan itu.
Dengan kita menerimanya, maka tekanan pada jiwa kita akan
berkurang bahkan lenyap. Dengan menerima, justru kita bisa melepaskanya. Inilah inti
berdamai dengan diri sendiri.
Nah, jika kita jualan apakah ini ngaruh? Sangat berpengaruh.
Ketika kita sudah bisa mengolah rasa, apapun respon orang
terhadap jualan kita, gak masalah, gak bikin kecil hati, dan gak bikin down.
Yang penting saat memulai jualan adalah niatkan untuk
ikhtiar, dan iktiar ini bagian dari ibadah. Jadi jualan itu untuk nambah nilai
ibadah kita. Niatkan untuk membantu permasalahan orang lain, niatkan untuk
memberikan informasi kepada orang lain.
Jadi, ketika ngiklan koq belum ada respon, sering posting
tapi koq belum closing, ada calon customer yang cancel, yang ngomongnya
nylekit, bahkan ketika ditikung temen atau bahkan mitra sendiri pun gak baper.
Beberapa
kejadian yang sering muncul dan bikin baper :
1. Dibilang barang yang dijual mahal
Pernah gak sih temen-temen ngalamin hal ini. Baru juga
jualan, sekalinya bilang harga, eh malah dikoment “Koq mahal sih?”
Kalo seperti ini, bagaimana respon kita?
Bilang saja, “Oh iya mba, harga produknya memang segitu.
InsyaAllah sebanding dengan kualitas produknya”
Gak perlu marah, gak perlu emosi. Kalo memang produk yang
dijual bagus, PD aja.
Mungkin yang tanya tersebut memang bukan target market
produk kita.
Di MaskerAyumi.com juga pernah ada yang seperti itu. Gak
perlu dibaperin, biarkan saja.
Nah, disinilah pentingnya kita menguasai produk knowledge
dari produk yang kita jual. Kita juga harus tau, value atau kelebihan produk
yang kita jual apa.
Kalo di MaskerAyumi, sebelum temen-temen terjun ke “lapangan
fb atau wa”, sudah dishare tuh produk knowledgenya. Termasuk value produknya.
2. Posting di fb koq sepi
Sebelum baper berlebih, yuk cek dulu pertemanan di fb
bagaimana, sesuai target market atau belum, konten iklannya bagaimana, nyebelin
apa nyenengin, rajin interaksi dengan temen-temen fb atau enggak.
Kalo pas dicek, temen fb belum tertarget, konten iklan
nyebelin, bikin ilfil, gak pernah interaksi dengan temen-temen fb, ya wajar sih
kalo fbnya sepi. Heehehe.
Tentang bab ini, nanti saya bahas di kesempatan lain yaa.
3.Rajin posting koq gak closing
Ini masih berkaitan dengan poin no. 2. Coba cek poin no.2,
lalu perbaiki.
Selain itu, apakah temen-temen tau, perasaan kita saat kita
posting juga akan berpengaruh pada closing?
Misal,
Saat kita posting jualan, hatinya lagi galau, sedih, merana,
marah, maka jangan heran kalo postingan kita belum closing.
Apalagi ditambah saat posting, kita masih ngarep untuk
closing, itu closingan akan jauh dari kita.
Maka, kalo posting ya posting aja, jangan mikir closing apa
enggak. Biarkan itu jadi hak pereogatif Allah. Kita manusia hanya berikhtiar
saja.
Jadi, kalo mau posting jualan pastikan suasana hati kita
sedang baik, sedang bahagia. InsyaAllah kalo sudah begitu, closingan akan mudah
datangnya. HAPPY MENARIK REJEKI.
4. Pembeli cancel orderan
Masih ada yang baper kalo ada pembeli yang cancel orderan?
Kalo masih, sebaiknya
mulai dihilangkan yaa. Nah, ini berkaitan dengan poin no.3.
Saat hati kita gak enak, perasaan kacau, galau, emosi, maka ndilalah yang tadinya mau transfer
mendadak cancel. Jadi, jangan menyalahkan pembelinya. Lha wong sumbernya dari hati
dan perasaan kita koq.
Terus, jangan marah-marahin calon customernya, jangan dibuat
status, jangan diposting.
Kata orang Belanda “Pamali”. Ikhlaskan saja. Kalo kita
ikhlas, InsyaAllah akan didatangkan pembeli lain. Siapa tau lebih banyak
ordernya. Sekali order Masker Ayumi langsung 50pc, misalnya.
5. Sudah Tanya, Pembeli gak ada kabar
Saya yakin, hampir semua pejuang online pernah atau bahkan
sering mengalami kejadian ini.
Terus kita harus gimana? Ya gak gimana-gimana, biarkan saja,
dan fokuskan kita kepada yang lain.
Jangan membuang waktu dan tenaga hanya untuk mengharap dia
kembali. #ehh
Ada beberapa kemungkin dia gak ada kabar, mungkin memang
uangnya gak ada, uangnya dipake keperluan yang mendesak, belum butuh banget
produknya, gak ada waktu transfer, dll.
Tapi, kalo si calon pembeli ini sebelumnya sudah janji
transfer, sebaiknya di follow up. Tentunya dengan bahasa yang sangat halus ya,
biar gak merasa ditagih.
Gpp di follow up? Yo gpp, asal dengan bahasa yang halus yaa.
Tapi, kalo misalnya dari follow up tadi gak membuahkan hasil, maka lempar
barang itu ke yang lain.
Jangan sampe barang yang sudah ditanya-tanya tadi malah
“nggantung”, kan sedih digantung tanpa kepastian. Bwkkkk
6. Membanding-bandingkan harga
Cieee yang baper karena dibanding-bandingkan ... heheh
Santai aja kali ah, biasa aja, gak usah esmosi.
Dijawab santai aja, “iya mba, harganya memang segitu.” Udah
gak usah panjang lebar. Nanti panas-panasin aja dengan testimoni yang kita
punya. Biar dia yang baper sendiri. Hahahaha
Jadi,mulai sekarang silakan olah rasa kita biar selalu
bahagia, dan positif. Kalo sudah bisa mengolah semua perasaan, InsyaAllah
transferan akan mudah datang.
Sesi Tanya Jawab
1. Pertanyaan: Kalau dalam ucapan kita bilang ikhlas gak baper
tapi dalam hati masih ada rasa mengganjal itu masih tergolong belum bisa
mengolah rasa kah miss?
Jawaban: Iyaa,
belum. Jadi tetap berpengaruh,Karena rasa itu gak diucapkan koq. Tapi dalam
hati dan pikiran kita. Terus, sebaiknya gimana?
Cari tau dulu, penyebabnya apa. Yang bikin baper apa, yang
bikin gak ikhlas apa.
Kalo sudah tau penyebabnya, cari solusinya.
2. Pertanyaan: Mis misalkan kita terus dimintai tolong untuk
memberi pinjaman sdngkan pinjaman yg dlu blum dilunasi dan saat sy sndri butuh
uang kayak otomatis ingat kejadian itu dan prsaan kesalnya muncul mis.
Jawaban: Ditagih.Tapi kalau ada aja alasannya sebaiknya Ikhlaskan, dan
fokus ke yang lain.
Ikhlaskan disini, kita pasrahkan aja. Kalo bayar ya syukur,
gak ya udah.
Perasaan itu untuk tameng, biar kita bisa fokus ke yang lain.
Jangan down atau galau hanya karena ulah satu orang. Padahal masih banyak
ribuan kesempatan yang bisa kita lakukan untuk
memperbaiki keadaan.
3 .Pertanyaan: Sya mau tanya kakak, cara ngilangin malas krna
barang yang gak kunjung habis..? yanh membuat malas untuk dagang lagi krna
peluang yang kecil dan gak terlalu banyak peminat....! Itu cara ngilangin rasa
malasanya atau rasa negatif nya itu gimana ya kak.
Jawaban: Promosikan. Kalau tetep gagal,Evaluasi, yang bikin gagal apa. Kemudian cari
solusinya.
4. Pertanyaan: Mohon ijin bertanya kak. Seperti yang kaka sampaikan diatas,bahwa selaku ada perasaan
yang membangun mental,dan juga ada perasaan yang melemahkan mental.
Satu pertanyaan saya kak, bagaimana cara kita agar bisa
fokus untuk mengabaikan setiap perasaan buruk (yang merusak mental) yang ada
pada diri kita
Jawaban: Bisa
diaplikasikan ke hal yang lain. Contoh:Misal, waktu ibu saya kurang sehat,
bapak mertua saya juga kurang sehat, perasaan saya begitu galaunya.
Ada perasaan takut kehilangan. Setiap bangun tidur, ada
perasaan gak enak, bikin nangis.
Kalo saya fokusnya di perasan itu, bikin saya down. Jadi
males ngapa-ngapain. Bener-bener gak produktif.
Yang saya lakukan adalah dengan membuat daftar kemungkinan
terburuk dan solusinya.
Saya fokus di solusi.
Dan saya lakukan di solusi itu. Salah satunya yaitu :
Menjenguk orang tua lebih sering dari biasanya.
Kebetulan ibu saya tinggal di desa sebelah, jadi
memungkinkan saya untuk menjenguknya tiap hari.
Setiap pagi, setiap hari, saya main ke rumah ibu saya.
Menjenguk mertua seminggu sekali. Dulu jarang main, tapi
sekarang saya agendakan seminggu sekali.
Kalo pun saya harus ditinggalkan sama mereka, saya udah
membersamai mereka setiap hari.
Saya fokus disitu. Perasaan takut kehilangan udah gak pernah
muncul.
Disampaikan Oleh Coach Imank Alisandra
, CT.PS, CT.HLC
+62 819-7775-6471
Di Whatsapp Group Raharjo Institut (RAIN)
pada Sabtu, 13 Juni 2020
Notulen
Reza Fathurrohman
+62 895-3911-99827
Notulen
Reza Fathurrohman
+62 895-3911-99827
Poster
Wiwi Parwati
+62 838-9863-2303
Makasih atas ilmunya kak, moga dapat menambah wawasan sya dan teman" Lain yang mengikuti seminar ini
BalasHapusTerima kasih. Semoga bermanfaat kk
BalasHapus